Di alam liar sering kali kita menjumpai beberapa jenis burung berkicau kerap berada didaerah rawa-rawa untuk mencari pakan. adapun makanan yang bisa dijumpai di rawa-rawa adalah jenis ikan kecil, anak kodok dan cacing. dalam memelihara burung berkicau ternyata tidak sedikit kicau mania yang kerap menggunakan Cacing sebagai extra fooding (EF) bagi burung, dengan tujuan agar burung memiliki brahi yang stabil dan sebagai terapi agar burung rajin berkicau.
Berikut ini adalah beberapa jenis cacing yang kerap dijadikan sebagai pakan alternatif oleh kicau mania :
cacing |
1. Cacing Kristal atau cacing merah (lumbricus rabbelus)
Cacing ini biasa
digunakan sebagai pakan ikan louhan, dan sering dijual dalam kantong
plastik yang diberi media serbuk sagu dan tanah. Cacing kristal juga
biasa digunakan sebagai umpan mancing dan kesukaan ikan-ikan bersisik
seperti wader, tawes, lokas, jelawat, grass karp dan mujair. Ikan-ikan
rawa juga senang dengan umpan ini di antaranya ikan sepat, betik,
gurameh serta ikan oportunis yaitu ikan lele. Cacing ini dapat tumbuh
sampai 10-15 cm dan berwarna merah-coklat gelap.
2. Cacing Bayam (eisenia sp)
Cacing ini biasa hidup
di pematang-pematang swah atau juga di sayuran yang membusuk sehingga
sering disebut cacing bayam. Dapat tumbuh sampai 40 cm panjangnya dan
warnanya merah pucat. Selain disuka burung, cacing ini disuka oleh ikan
gabus, betutu, jambal, baung dan lele. Karena cacing ini termasuk besar,
maka untuk pemberiannya kepada burung perlu dipotong-potong dulu.
3. Cacing Tanah (lumbricus terestris)
Cacing ini di daerah
jawa disebut cacing uker, karena biasanya akan melengkung atau mlungker
(bahasa jawa) bila dipegang. Cacing ini mempunya segmen-segmen yang
jelas, warna hitam gelap sampai abu-abu, hidup di tanah membuat liang
mempunyai diameter batang tubuh yang paling besar diantara cacing
lainnya dan karenanya juga perlu dipotong-potong dulu untuk diberikan
kepada burung.
4. Cacing Fosfor (lumbricus sp)
Cacing
ini kalau dipencet akan mengeluarkan getah putih yang sangat lengket di
tangan dan karena mengandung phospor, cairan ini akan terlihat menyala
di malam hari. Ciri khas cacing ini adalah warna tubuhnya merah
kecoklatan. Cacing ini termasuk lincah gerakannya sehingga kadang perlu
dimatikan (dengan dipukul-pukulkan ke kayu) sebelum diberikan kepada
burung. Cacing jenis banyak dibudidayakan untuk digunakan sebagai bahan
baku obat. Cacing ini dapat berukuran sampai 30 cm. via omkicau.
0 comments:
Post a Comment