Mari mengenal Burung Tengkek Buto, karena kicauan burung ini menjadi andalan untuk masteran (guru berkicau) bagi sebagian burung ocehan, mulai dari kelas tembre sampai kelas atas, seperti untuk masteran burung Lovebird (meskipun ini juga burung masteran), Cucak Ijo, Cendet dan Murai Batu. Suaranya yang keras dan panjang merupakan sangat disukai oleh kicau mania, berdasarkan pengamatan saya di alam liar, burung ini bisa ngekek sampai 15 detik lebih. Kicauannya benar-benar berbeda dengan kicauan puluhan burung lainnya yang ada di hutan, memukau karena panjang dan lama.
Burung Tengkek Buto memiliki nama resmi burung ini tiong lampu biasa (Eurystomus orientalis), untuk membedakannya dari tiong lampu ungu (Eurystomus azureus) yang merupakan burung endemik di Maluku Utara. Tengkek buto memiliki tiga kerabat dekat. Selain tiong lampu ungu, dua spesies lainnya hanya dijumpai di Afrika, yaitu cinnamon roller (Eurystomus glaucurus) dan blue-throated roller (Eurystomus gularis).
Tengkek buto disebut juga dollarbird (Eurystomus orientalis)
Oleh Linnaeus yang pertama kali menemukan dan memberikan catatan (tahun 1766) di Jawa, tengkek buto masih dimasukkan ke dalam genus Coracias, atau sama seperti tiong lampu sulawesi. Rupanya spesies ini tidak hanya dijumpai di Jawa, karena para ornitholog kemudian menjumpainya di beberapa wilayah Indonesia, bahkan di sejumlah negara.
Tidak mengherankan apabila tengkek buto memiliki wilayah persebaran paling luas dibandingkan tiga kerabatnya : tiong lampu ungu, cinnamon roller, dan blue-throated roller. Saat ini terdapat 10 subspesies atau ras tengkek buto, yaitu :
- Eurystomus orientalis calonyx (Sharpe, 1890): habitat di wilayah utara India (Garhwal, utara Assam dan Cachar), Nepal hingga ke China Selatan, Manchuria, Rusia, Jepang (Honshu hingga Kyushu); Asia Selatan, dan Sunda Besar (Sumatera, Kalimantan, Jawa).
- Eurystomus orientalis orientalis (Linnaeus, 1766): habitat timur laut India (Assam), Myanmar, dan wilayah selatan Indochina, Filipina, Kepulauan Ryukyu, dan Indonesia. Di Indonesia, burung ini bisa dijumpai di Sunda Besar, Kepulauan Loloda (barat laut Halmahera, Maluku Utara), Maluku, dan Sulawesi.
- Eurystomus orientalis laetior (Sharpe, 1890): habitat di baratdaya India.
- Eurystomus orientalis irisi (Deraniyagala, 1950): habitat di Sri Lanka.
- Eurystomus orientalis gigas (Stresemann, 1913): habitat di selatan Kepulauan Andaman.
- Eurystomus orientalis oberholseri (Junge, 1936): habitat di Kepulauan Simeulue, Aceh.
- Eurystomus orientalis waigiouensis (Elliot, 1871): habitat di Provinsi Papua dan Papua Barat, serta Papua Nugini.
- Eurystomus orientalis crassirostris (P. L. Sclater, 1869): habitat di Bismarck Archipelago.
- Eurystomus orientalis solomonensis (Sharpe, 1890): habitat di Kepulauan Solomon.
- Eurystomus orientalis pacificus (Latham, 1801) – habitat di Sunda Kecil (Bali, Lombok, dan Timor), wilayah utara dan timur Australia, dan mungkin juga di Sulawesi Selatan dan Kepulauan Sula.
Postur tubuhnya sedang (30 cm), berwarna gelap. Paruhnya lebar dan berwarna merah lebar, tetapi ketika muda berwarna hitam. Warna bulu seluruhnya abu-abu kebiruan gelap. namun bulu di sekitar kerongkongannya atau dagunya biru terang.
Ada beberapa orang yang menyebut dan menulis burung Tengkek Buto dengan Burung Tengkek, padahal kedua burung ini adalah jenis yang berbeda, Bagi yang ingin memiliki masteran suara burung tengkek buto bisa mendapatkannya dengan mudah di YT.
Sekian ulasan kissawa tentang burung tengkek buto, semoga bermanfaat bagi rekan kicau mania, ini adalah catatan Kissawa dari ujung pulau bintan, yaitu di Kecamatan Bintan Utara yang masih memiliki hutan cukup luas dengan ratusan jenis burung hidup bebas disini. Jaga kelestariannya yaa....
0 comments:
Post a Comment