Ads 468x60px

Monday, September 7, 2015

Burung Kedasih dan Prilaku Jahatnya

Baru-baru ini saya mengikuti pendidikan dan pelatihan di PPMKP Ciawi di Bogor, Jawa Barat, lingkungan yang sangat asri dengan pepohonan besar nan rindang menjadi tempat bersarang paling aman bagi berbagai jenis burung. Setiap hari saya mendengar kicauan nan merdu dari aneka jenis burung, mulai burung nan kecil seperti pipit, burung madu, sunbird, keresan, kolibri, prenjak hingga burung besar seperti derkuku, perkutut, trucukan, bubut, Burung Kedasih bahkan kelelawar di malam hari. 

Prilaku jahat Burung Kedasih
Pada suatu sore saya dikejutkan dengan rengekan anakan burung yang menurutku jenis burung berpostur besar, dibalik kerimbunan saya mengamati adanya anakan tunggal burung kedasih yang merengeh manja dengan suara ciet ciet ciet... terus dan terus berulang.. ternyata dia merengek minta makan pada burung prenjak, ini adalah prilaku yang aneh, masak iya, induknya kecil anaknya besar, sungguh diluar dugaan. ternyata semua itu terjadi karena prilaku jahat dari burung kedasih.

Tentang Burung Kedasih
Dalam kehidupan nyata, burung kedasih (Cuculus merulinus) sebenarnya memiliki penampilan yang lumayan cantik. Di mancanegara, burung ini memiliki nama common name paintive cuckoo, dan memiliki hubungan kekerabatan dengan burung european cuckoo (Cuculus canorus). ternyata burung ini tak pernah membuat sarang dalam sistem reproduksinya, Begitu menemukan pasangan hidupnya, kedasih akan melakukan ritual kawin yang menyebalkan.Induk jantan dan betina tidak pernah mau membuat sarang untuk bertelur atau mengerami telur-telurnya.

Induk betina justru menitipkan telur di dalam sarang milik burung-burung lain yang berukuran kecil. Pengeraman pun dilakukan oleh induk betina yang ketiban apes dititipi telur. Sebenarnya, kalau sekadar menitipkan telur mungkin bukan perkara serius bagi burung yang dititipi. Tetapi kedasih benar-benar jahat. Begitu menitipkan telur, kedasih justru membuang telur yang dihasilkan burung yang dititipi tanpa memiliki rasa kasih sayang.

Burung yang memiliki sarang merasa seolah-olah mengerami telurnya sendiri, padahal itu telur kedasih. Tidak diketahui bagaimana rupa burung yang ditipu, ketika melihat anaknya yang baru menetas ternyata tidak mirip dengan dirinya.  Setelah menjadi anak tunggal yang dirawat induk tirinya, piyik kedasih mengalami pertumbuhan pesat. Dalam waktu singkat, postur tubuhnya akan melebihi induk tirinya. Porsi makanan, yang semuanya masih disuplai induk tirinya, otomatis bertambah.

Entah ketularan watak jeleknya, induk tiri pun tega mengusir burung-burung sejenis yang ada di sekitarnya. Tujuannya untuk mengurangi kompetisi dalam mencari pakan, terutama untuk anak tirinya, si kedasih itu. Hal ini biasa terjadi pada musim di mana makanan sulit diperoleh.
 
Tetapi induk tiri ini tetaplah seekor burung yang tidak pernah berpikir. Kelak, setelah dewasa, anak tirinya akan kawin dan menitipkan telur ke sarangnya atau sarang burung yang sejenis dengannya. Bahkan merusak telur-telur asli yang dihasilkan induk tirinya.

Sifat jahat burung kedasih telah ada sejak lahir...
Burung kedasih yang baru lahir telah di warisi sifat jahat, bila dia lahir duluan maka telur yang belum lahir akan ditendang dan di ceker-ceker agar jatuh ketanah sehingga tidak berhasil menetas, umpama telur lain lebih dulu menetas maka karena burung kedasih berbadan lebih besar, dia akan lebih rakus dalam meminta jatah makan, sehingga anakan burung lain akan tersisih, diinjak-injak sampai mati. sehingga anakan burung kedasih akan menjadi penguasa atau menjadi anak tunggal.

Begitulah kejahatan burung kedasih, semoga hal ini tidak ditiru oleh manusia.. karena kita sebagai manusia adalah makhluk yang terpuji dengan akal pikiran dan rasa kasih sayang yang tinggi.

0 comments:

Post a Comment