Ads 468x60px

Sunday, September 14, 2014

Mitos : Cara Membedakan Burung Anis Merah Jantan dan Betina

Burung Anis Merah atau Punglor Merah merupakan jenis burung monomorfik, dimana untuk membedakan kelamin burung ini bila hanya dilihat dari penampilan luarnya saja tentu sangatlah sulit karena burung ini memiliki penampilan yang sangat mirip, baik dari segi warna maupun dari segi tampilan fisiknya. Adapun burung yang rajin berkicau dan kicauannya bagus adalah yang berkelain jantan, sehingga banyaklah pecinta burung yang hanya memburu Anis Merah Jantan dan mengabaikan si betina.

Burung Anis Merah
Agar anda tidak salah memilih burung untuk kicauan maupun lomba, mungkin bisa mempertimbangkan mitos yang kadang kala ada benarnya, meski tidak ada jaminan. Yang pasti burung yang mau gacor dan teler adalah burung Anis merah berkelamin jantan. 

Banyak “mitos” yang menyebutkan ciri fisik tertentu adalah menandakan jenis kelamin anis merah. Namun sesungguhnya sangat sulit menentukan jenis kelamin anis merah dewasa hanya berdasar pengamatan.

Meski demikian ada patokan yang sering digunakan orang untuk memilihnya meski tidak akurat 100%. Misalnya, anis merah jantan memiliki warna merah yang lebih terang dan tajam ketimbang anis merah betina. demikian pula dengan warna hitamnya lebih legam.

Ada juga cara menentukan jenis kelamin anis merah dengan meraba kloaka untuk mengetahui kerapatan tulang supitnya. Jika rapat dan terasa runcing, jantan. Jika agak lebar dan lembek, betina.

Sementara perbedaan lain bisa dilihat dari perilakunya. Anis merah jantan akan terluhat mendongak-dongakkan kepala jika bertemu anis merah lain. Sedangkan anis merah betina tidak menunjukkan perilaku demikian. Kalau anis merah betina sedang birahi, maka jika bertemu anis merah jantan yang sedang bernyanyi atau teler, dia akan mengetar-getarkan sayap dan mendongak sembari bersiul ciiirrr….

Ada cara yang lebih akurat untuk mengetahui jenis kelamin burung, yaitu dengan mengambil sampel darah burung dan membawanya ke laboratorium untuk dilakukan uji kelamin. cara ini lebih akurat namun sangat jarang pecinta burung yang melakukan hal ini karena biaya di laboratorium sangatlah mahal dan tidak sesuai dengan harga dasar burung. Mungkin akan lain halnya bila burung tersebut digunakan untuk penelitian, maka biaya berapa pun tidak akan menjadi masalah.

Semoga artikel yang hanya Mitos ini bisa menjadi bahan hiburan ataru bacaan yang menyenangkan untuk Anis Mania.

0 comments:

Post a Comment